Minggu, 08 Desember 2019

Konfigurasi DHCP

DHCP

1.      Ubah adaptor 1 menjadi Adaptor Ter-Bridge



2.   Ubah adaptor 2 menjadi jaringan internal



3.   Lakukan konfigurasi ubah ip eth1 menjadi static #nano /etc/network/interfaces













4. Cek Ip #ifconfig










5.  Install dhcp server #apt-get install isc-dhcp-server




6. Selanjutnya melihat apakah sudah terinstall apa belum #dpkg –l isc-dhcp-server




7. Ketik perintah #nano /etc/dhcp/dhcpd.conf














8. Pada dhcp client ubah adaptor 1 menjadi jaringan internal














9. Selanjutnya, ketik perintah ubah eth0 menjadi dhcp #nano /etc/networking/interfaces













10. Ketik #ifconfig untuk melihat berapa IP yang di dapat, Lalu lakukan test ping kepada IP server

Sabtu, 16 November 2019

Konfigurasi VSFTPD

Langkah - Langkah Konfigurasi VSFTPD


1. Install vsftpd apt-get install vsftpd


2. Edit configurasi vsftpd nano /etc/vsftpd.conf

Config 1

Config 2

3. Restart vsftpd /etc/init.d/vsftpd restart atau service vsftpd restart


4. Tambahkan user



5. Berikan akses ke “kel3” agar dapat mengirim file



7. Login menggunakan WinSCP


8. Dan file sudah ada
9. Done !!


Sabtu, 28 September 2019

Routing Static

Konfigurasi Routing Static



Topologi :
Langkah-langkah:
1. Kita config pada RouterA (lakukan juga pada RouterB & RouterC)
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname Nabila1_GD_A



2. Selanjutnya, kita config lagi menggunakan ip route pada routerA,  dengan memasukan ip addres, subnetmask dan interface serial gedungB dan gedungC [lakukan juga pada gedungB&gedungC]



3. Untuk bisa melihat hasil Ip route kita bisa menggunakan perintah #do show ip route (lakukan juga pada routerB dan routerC)


4. Setelah melakukan konfigurasi ip route langsung kita masukkan {Ip address, Subnet Mask, Default Gateway} secara static pada PC yang ada di setiap gedung-gedung.




5. Lakukan test ping kepada semua client




6. Done!!





Jumat, 30 Agustus 2019

Bridging (Bridge)


BRIDGING

Pengertian Bridging (Bridge)
Bridge merupakan suatu alat yang bisa menghubungkan jaringan komputer LAN (Local arean Network) dengan jaringan LAN yang lain. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan komputer yang berbeda (misalnya seperti Ethernet atau Fast Ethernet), atau tipe jaringan yang serupa lainnya. Bridge juga ialah alat yang dapat mempelajari alamat link yang ada pada setiap perangkat yang terhubung dengannya serta juga bisa mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.

Jenis–Jenis Bridge
Bridge sendiri terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari kebutuhan dari pengguna jaringan komputer tersebut. Nah, Berikut ini merupakan beberapa jenis
dari bridge yaitu :
A. Bridge Lokal
Bridge Lokal adalah jenis bridge paling sederhana. Bridge lokal dipergunakan sebagai pemecahan jaringan pada lokasi yang berdekatan, dan biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan koneksi kabel biasa.
B. Bridge Remote
Bridge Remote adalah jenis bridge yang di[akai untuk membuat suatu bentuk WAN  yang basicnya merupakan LAN. Jadi suatu jaringan LAN dapat dibuat menjadi jaringan yang lebih luas dengan menggunakan bridge remote. Dengan begitu, komunikasi antara instansi yang mempunyai lokasi cukup jauh dapat tetap terjalin dengan menggunakan koneksi jaringan LAN.
C. Bridge Wireless
Bridge wireless terkadang diimplementasikan pada penggunaan hotspot. Bridge wirelless akan menggabungkan koneksi kabel dengan koneksi tanpa kabel. Untuk menerima sinyal data, memakai kabel, sedangkan untuk meneruskan dan mentransmisikan data, digunakan koneksi wirelees atau nirkabel.

Fungsi Bridging (Bridge)
Bridge merupakan alat yang berguna sebagai penghubung antara dua jaringan. Bridge juga digunakan untuk memecah satu jaringan yang besar menjadi dua jaringan lebih kecil sehingga akan meningkatkan performa jaringan. kegunaan bridge lainnya secara detail bisa dijelaskan dibawah ini.
A. Untuk Penghubung antara 2 Jaringan di Tempat Jauh
Secara geografis, ibaratkan saja di sebuah universitas, terdapat beberapa bangunan yang terpisah cukup jauh. Akan lebih ekonomis untuk mempunyai LAN yang terpisah di beberapa bangunan dan menghubungkannya dengan bridge.
B. Otonomi dari beberapa Jaringan
Seperti di jaringan perkantoran, setiap departemen mempuinyai kepentingannya masing-masing, mempunyai komputer pribadi, workstation, serta servernya sendiri. Setiap departemen yang tujuannya berbeda akan lebih baik dengan jaringan yang berbeda tetapi terhubung dengan menggunakan bridge.
C. Untuk Mengakomodasi Beban Jaringan
jika universitas banyak workstation yang kelebihan beban karena banyak digunakan oleh mahasiswa serta dosen untuk dipakai meminta file yang berada di mesin server digunakan untuk mengunduh ke mesin pengguna berdasarkan permintaan. misalkan ukuran file besar, maka akan sedikit menghambat penyimpanan di LAN tunggal, sehingga akan lebih baik lagi jika menggunakan dua LAN yang dihubungkan dengan bridge.

Cara Kerja Bridge
Untuk memahami cara kerja bridge, bridge bisa disamakan seperti ‘repeater yang cerdas’. Repeater bekerja dengan proses menerima sinyal yang datang dari suatu kabel jaringan dan melakukan amplifikasi pada sinyal tersebut, lalu kemudian mengirimkan sinyal tersebut ke kabel jaringan yang lainnya. Repeater melakukan proses ini secara buta tanpa mengamati isi pesan yang terkandung dalam sinyal tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Bridging (Bridge)
Bridge mempunyai kelebihan serta kekurangan tersendiri. berikut dibawah ini kelebihan dan kekukarangan
A. Kelebihan Bridge
Ialah hanya dapat bekerja pada lapisan Data Link, sehingga tidak dapat terjadinya transmisi dari satu protokol ke protokol lainnya. dan bridge juga mampu mendukung beberapa protokol seperti NetBEUI serta LAT yang tidak harus dilayani oleh router.
B. Kekurangan Bridge
Bridge mempunyai kekurangan seperti tidak dimungkinkannya transmisi melalui jalur atau protokol yang berbeda. dan bridge juga hanya bisa meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lain dengan kecepatan 10 MBPS. serta Bridge juga hanya bisa meneruskan transmisi tanpa dapat menerjemahkan komunikasi antar protokol.


Selasa, 20 Agustus 2019

Konfigurasi VLAN





Konfigurasi VLAN pada Cisco Packet Tracer





   1. Ubah hostname pada switch Gedung A menjadi SW-GEDUNG-A, lalu buatlah konfigurasi VLAN gedung A di switch menjadi seperti contoh yang diatas. (Lakukan juga pada gedung B menjadi  SW-GEDUNG-B, buat konfigurasi yang sama pada gedung A di switch seperti GD_B_LT1 lakukan sampai gedung 4).






2.  Untuk melihat daftar VLAN database di switch bisa dengan perintah show vlan brief. Kita bisa lihat daftar VLAN yang ada pada switch ini. (Lakukan yang sama pada gedung B switch ke 2).



3.  Setelah VLAN sudah terbuat dan masuk dalam database switch, kita masukan VLAN tersebut ke dalam switchport dari vlan 5-20. (Lakukan yang sama pada switch ke dua gedung B masukan VLAN kedalam switchport dari vlan 25-40). 



4. Setelah selesai, lalu kita lihat kembali vlan database switch gedung A dengan perintah show vlan brief. (Lakukan juga pada vlan database switch gedung B, show vlan brief).



5. Selanjutnya kita lakukan mode trunk pada switch gedung A dengan printah switchport mode trunk, switchport trunk allowed vlan 5-20, (Lakukan juga pada gedung B, switchport trunk allowed vlan 25-40)




6. Ubah hostname router data center menjadi nama panggilan kita seperti contoh diatas, lalu lakukan konfigurasi Inter-VLAN Routing dari VLAN 5-20 menggunakan ip address kelas C  VLAN 25-40 menggunakan ip address kelas B.



7. Setelah itu lakukan konfigurasi DHCP server pada router dan pada setiap client.



8.  Ubah setiap masing-masing komputer di bagian dekstop (static menjadi DHCP).




9.  Lakukan test ping kepada client lain.
10. DONE!!







































\





Jumat, 26 Juli 2019

VLAN

VLAN 

   Virtual LAN adalah sebuah model jaringan yang membagi beberapa jaringan secara logikal kedalam beberapa jalur yang berbeda tapi tetap lewat perangkat penghubung yang sama. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil ( subnet ) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar komputer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap komputer harus memiliki sebuah alamat IP dan subnet mask yang sesuai dengan VLAN tersebut.

Fungsi VLAN

  VLAN memberikan sebuah metode untuk membagi satu fisik network ke banyak broadcast domain. Broadcast domain ini biasanya sama dengan batas IP subnet, tiap subnet mempunyai satu VLAN. VLAN membolehkan banyak virtual LAN berdampingan dalam sebuah fisik LAN ( switch ). Jadi, semisal ada dua mesin yang terhubung dalam sebuah switch, keduanya tidak dapat mengirim ethernet frame ke mesin lain meski dalam satu kabel yang sama.

Jenis-jenis VLAN


  • Default VLAN, adalah VLAN yang sudah ada sejak pertama kali switch dihidupkan. sebelum dikonfigurasi, semua port yang ada pada switch akan tergabung ke dalam default VLAN dan dapat tergabung pada masing-masing VLAN. Pada Cisco, default VLAN adalah VLAN 1.
  • Data VLAN, adalah VLAN yang hanya mengatur trafik data pada VLAN.
  • Native VLAN, adalah VLAN yang dikembalikan ke suatu port apabila tidak dalam bentuk trunking dan untagged.
  • Voice VLAN, adalah VLAN yang mendukung VoIP dan dikhususkan untuk komunikasi data suara pada VLAN.
  • Management VLAN, adalah VLAN yang di konfigurasi  untuk management switch.

Cara kerja VLAN

   VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode ( tipe ) yang digunakan, baik menggunakan port, MAC address dan lain-lain. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN ( tagging ) di simpan dalam suatu database ( tabel ), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mencatat port-port yang digunakan oleh VLAN.
Untuk mengaturnya, maka biasanya digunakan switch/bridge yang dapt diatur. Switch / bridge ini yang akan menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch / bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya.


CHAPTER 11

  Bangun Jaringan Kecil Untuk memenuhi persyaratan pengguna, bahkan jaringan kecil memerlukan perencanaan dan desain.  Perencanaan memastika...